Bentuk Tidak Normal
(Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak
ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat
menginput.
Bentuk
Normal Ke Satu (First Normal Form/1-NF)
Pada
tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang
agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris
pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic
(bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat
normal ke satu (1-NF) antara lain:
1.
setiap data dibentuk dalam flat file, data
dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic value”.
2.
tidak ada set atribute yang berulang atau
bernilai ganda.
3.
telah ditentukannya primary key untuk tabel /
relasi tersebut.
4.
tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
Bentuk Normal Kedua
(Second Normal Form/2-NF)
Bentuk normal kedua
didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional
sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah
atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki
ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki
ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua
(2-NF) sebagai berikut.
1.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2.
Atribute bukan kunci (non-key) haruslah
memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully
functional dependency) pada kunci utama / primary key.
BENTUK NORMAL KE TIGA
(THIRD NORMAL FORM / 3 NF)
Walaupun relasi 2-NF
memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi
tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan
(update) terhadap relasi tersebut.
Syarat normal ketiga
(Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.
1.
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2.
Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki
ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key)
tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap
atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu
saja.
3.
Selruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki
ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Bentuk Normal Keempat (4NF)
Syarat:
- Bentuk
normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF,
dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued
attribute.
- Untuk
setiap multivalued attribute (MVD) juga harus merupakan Functional
Dependency
Bentuk Normal Tahap Kelima (5NF)
- Bentuk normal 5NF terpenuhi jika memiliki sebuah loseloss decomposition menjadi tabel-tabel yang lebih kecil.
- Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan Functional Dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep Join Dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi untuk membentuk tabel semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar