Normalisasi
merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang
normal.
Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan:
1.
Menerapkan Normalisasi terhadap struktur
tabel yang telah diketahui, atau
2.
Langsung membuat model Entity-Relationship.
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain
logik basis data dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan
struktur tabel yang normal.
KEUNTUNGAN DARI
NORMALISASI
1.
Meminimalkan ukuran penyimpanan yang
diperlukan untuk menyimpan data.
2.
Meminimalkan resiko inkonsistensi data
pada basis data.
3.
Meminimalkan kemungkinan anomali
pembaruan.
4.
Memaksimalkan stabilitas struktur data.
ANOMALY
Anomaly pada dasarnya
adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi). Misalkan ada pergantian nama dari
Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika pergantian nama
hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-konsistenan
yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang berbeda.
Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomaly. Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomaly. Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
1. Meminimalkan
ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
2. Meminimalkan
resiko inkonsistensi data pada basis data.
3. Meminimalkan
kemungkinan anomaly pembaruan.
4. Memaksimalkan
stabilitas struktur data.
PROBLEM
PADA RELATION YANG SUDAH DI NORMALISASI
1.
Performance problem
Masalah terhadap
performa database
2.
Referential Integrity Problem
Masalah
yang timbul terhadap referensi antar data-data diantara dua tabel atau lebih
BEBERAPA KONSEP
YANG HARUS DIKETAHUI:
1.
Field/ Atribut Kunci
2.
Kebergantungan Fungsi
ATRIBUT
KEY
ada beberapa key
field atau atribut key dalam database:
1.
Kunci Calon (Candidat
key)
Kunci calon adalah salah satu rangkaian
yang mempunyai nilai unik untuk membedakan atau mengidentifikasi nilai-nilai
kombinasi yang unik diantara semua kejadian yang spesifik dari entetitas.
2.
Kunci Utama (Primary
Key)
Kunci
utama adalah atribut merupakan kunci calon yang telah dipilih untuk
mengidentifikasi setiap record secara unik. Kunci utama harus merupakan atribut yang
benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL. Kunci utama adalah suatu
nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam
table.
3.
Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci
Alternatif adalah kunci alternatif yang tidak terpilih. Misal : dalam
suatu entitas terdapat dua atribut yang bisa dijadikan sebagai kunci.
Sementara yang boleh dijadikan kunci hanya satu, maka anda harus memilih salah
satu. Atribut yang dipilih, disebut kunci utama.
4.
Kunci Tamu (Foreign
Key)
Jika
sebuah kunci utama terhubungan ke tebel lain, maka keberadaan kunci
utama pada tersbut di sebut sebagai kunci tamu. Kunci
tamu adalah Sebuah kumpulan atribut dalam satu relasi yang digunakan
untuk me“refer” (menunjuk) ke suatu baris (tuple) pada relasi yang lain (harus
berkorespondensi dengan kunci utama pada relasi yang kedua), seperti:
‘logical pointer’.
5.
Kunci Komposit (Composite key)
Dalam
desain basisdata, kunci komposit adalah kunci yang terdiri dari 2 atau
lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas. Setiap
atribut yang membentuk kunci senyawa adalah kunci sederhana dalam haknya
sendiri.
6.
Kunci Sekunder (Secondary Key)
Kunci
sekunder adalah sebuah atribut atau kombinasi yang digunakan hanya untuk
tujuan pengambilan data.
KEBERGANTUNGAN
KUNCI
1.
Ketergantungan Fungsional (Fungsional
Dependent) Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada sebuah relasi.
Dituliskan dengan cara : A -> B, yang berarti : Atribute B fungsionality Dependent
terhadap atribute A atau Isi (value) atribute A menentukan isi atribute
B Definisi dari functional dependent : Diketahui sebuah relasi R, atribute Y
dari R adalah FD pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya jika
tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat satu harga Y dalam R.
2.
Fully Functionaly Dependent (FFD)
Suatu
rinci data dikatakan fully functional dependent pada suatu kombinasi rinci data
jika functional dependent pada kombinasi rinci data dan tidak functional
dependent pada bagian lain dari kombinasi rinci data. Definisi dari FDD: Atribute
Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X pada relasi R jika Y FD pada X tida
FD pada himpunan bagian dari X Contoh: PersonID,Project,Project_budget time_spent_byperson_
onProject (bukan FFD) PersonID, Project time_spent_byperson_onProject (FDD).
3.
Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan
sebagai kunci utama.
4.
Ketergantungan Transitif
Menjadi
atribute biasa pada suatu relasi tetapi menjadi kunci pada relasi lain.
5.
Determinan
Suatu
atribute (field) atau gabungan atribute dimana beberapa atribute lain
bergantung sepenuhnya pada atribute tersebut.
BENTUK NORMAL
Aturan-aturan
normalisasi dinyatakan dengan istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah
suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data
dan harus
dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada evel-level normalisasi.
Beberapa level
yang biasa digunakan pada normalisasi
adalah:
·
Bentuk normal pertama (1NF)
·
Bentuk normal kedua (2NF)
·
Bentuk normal ketiga (3NF)
·
Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
·
Bentuk normal keepat (4NF)
·
Bentuk Normal kelima (5NF)
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar