Senin, 16 April 2018

NORMALISASI


Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Dalam merancang basis data dapat dilakukan dengan:
1.     Menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui, atau
2.     Langsung membuat model Entity-Relationship. Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
KEUNTUNGAN DARI NORMALISASI
1.     Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data.
2.     Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
3.     Meminimalkan kemungkinan anomali pembaruan.
4.     Memaksimalkan stabilitas struktur data.


ANOMALY

Anomaly pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi). Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika pergantian nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi dengan 2 nama bank yang berbeda.
Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomaly. Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
1.     Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.
2.     Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
3.     Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
4.     Memaksimalkan stabilitas struktur data.
PROBLEM PADA RELATION YANG SUDAH  DI NORMALISASI
1.     Performance problem
Masalah terhadap performa database
2.     Referential Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi antar data-data diantara dua tabel atau lebih
BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:
1.     Field/ Atribut Kunci
2.     Kebergantungan Fungsi
ATRIBUT KEY
ada beberapa key field atau atribut key dalam database:
1.     Kunci Calon (Candidat key)
Kunci calon adalah salah satu rangkaian yang mempunyai nilai unik untuk membedakan atau mengidentifikasi nilai-nilai kombinasi yang unik diantara semua kejadian yang spesifik dari entetitas.
2.     Kunci Utama (Primary Key)
Kunci utama adalah atribut merupakan kunci calon yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap record secara unik. Kunci utama harus merupakan atribut yang benar-benar unik dan tidak boleh ada nilai NULL. Kunci utama adalah suatu nilai dalam basis data yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam table.
3.     Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci Alternatif adalah kunci alternatif yang tidak terpilih. Misal : dalam suatu entitas terdapat dua atribut yang bisa dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan kunci hanya satu, maka anda harus memilih salah satu. Atribut yang dipilih, disebut kunci utama.
4.     Kunci Tamu (Foreign Key)
Jika sebuah kunci utama terhubungan ke tebel lain, maka keberadaan kunci utama pada tersbut di sebut sebagai kunci tamu. Kunci tamu adalah Sebuah kumpulan atribut dalam satu relasi yang digunakan untuk me“refer” (menunjuk) ke suatu baris (tuple) pada relasi yang lain (harus berkorespondensi dengan kunci utama pada relasi yang kedua), seperti: ‘logical pointer’.
5.     Kunci Komposit (Composite key)
Dalam desain basisdata, kunci komposit adalah kunci yang terdiri dari 2 atau lebih atribut yang secara unik mengidentifikasi suatu kejadian entitas. Setiap atribut yang membentuk kunci senyawa adalah kunci sederhana dalam haknya sendiri.
6.     Kunci Sekunder (Secondary Key)
Kunci sekunder adalah sebuah atribut atau kombinasi yang digunakan hanya untuk tujuan pengambilan data.
KEBERGANTUNGAN KUNCI
1.     Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent) Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute pada sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B, yang berarti : Atribute B fungsionality Dependent terhadap atribute A atau Isi (value) atribute A menentukan isi atribute B Definisi dari functional dependent : Diketahui sebuah relasi R, atribute Y dari R adalah FD pada atribute X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepat satu harga Y dalam R.
2.     Fully Functionaly Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully functional dependent pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent pada bagian lain dari kombinasi rinci data. Definisi dari FDD: Atribute Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X pada relasi R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan bagian dari X Contoh: PersonID,Project,Project_budget time_spent_byperson_ onProject (bukan FFD) PersonID, Project time_spent_byperson_onProject (FDD).
3.     Ketergantungan Partial
          Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai kunci utama.
4.     Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu relasi tetapi menjadi kunci pada relasi lain.
5.     Determinan
Suatu atribute (field) atau gabungan atribute dimana beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada atribute tersebut.
BENTUK NORMAL
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dengan istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data
dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada evel-level normalisasi.
Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi
adalah:
·        Bentuk normal pertama (1NF)
·        Bentuk normal kedua (2NF)
·        Bentuk normal ketiga (3NF)
·        Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
·        Bentuk normal keepat (4NF)
·        Bentuk Normal kelima (5NF)



Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar